Mencari sinonim untuk kata “weakling” dalam bahasa Indonesia membutuhkan pemahaman konteks dan nuansa yang tepat. Kata “weakling” sendiri memiliki konotasi negatif, menggambarkan seseorang yang lemah, baik secara fisik maupun mental. Oleh karena itu, pilihan sinonimnya pun harus mencerminkan hal tersebut. Tidak semua kata yang berarti lemah dapat menjadi sinonim yang tepat.

Berikut ini beberapa sinonim untuk “weakling” dalam bahasa Indonesia, beserta penjelasan dan contoh penggunaannya untuk membantu Anda memilih kata yang paling sesuai dengan konteks yang Anda inginkan:

Sinonim untuk Weakling: Pilihan Kata yang Tepat

Penting untuk memahami bahwa pilihan kata yang tepat sangat bergantung pada konteks kalimat. Sinonim yang cocok untuk menggambarkan seorang anak yang lemah secara fisik mungkin tidak cocok untuk menggambarkan seorang pemimpin yang lemah dalam pengambilan keputusan. Berikut beberapa pilihan kata dan perbedaan nuansanya:

  • Lemah: Ini adalah sinonim yang paling umum dan netral. Cocok digunakan dalam berbagai konteks, baik fisik maupun mental. Contoh: “Ia terlalu lemah untuk mengangkat beban itu.” atau “Ia menunjukkan kelemahan dalam memimpin tim.”
  • Ringkih: Lebih menekankan pada kondisi fisik yang rapuh dan mudah sakit. Contoh: “Tubuhnya terlihat ringkih setelah sakit panjang.”
  • Payah: Memiliki konotasi yang lebih negatif dan merendahkan. Menunjukkan ketidakmampuan yang signifikan. Contoh: “Kinerjanya payah dan perlu ditingkatkan.”
  • Lemah Lembut: Sinonim ini lebih menekankan pada kelemahan karakter, kurang tegas dan cenderung penurut. Contoh: “Ia dikenal sebagai orang yang lemah lembut dan baik hati.”
  • Penakut: Menunjukkan kurangnya keberanian dan cenderung menghindari tantangan. Contoh: “Ia terlalu penakut untuk menghadapi masalahnya.”
  • Cengeng: Menunjukkan kelemahan emosional, mudah menangis dan sensitif berlebihan. Contoh: “Jangan cengeng! Hadapi masalahmu dengan berani.”
  • Cupu: Kata gaul yang merendahkan, menggambarkan seseorang yang tidak kompeten atau kikuk. Tidak cocok digunakan dalam konteks formal. Contoh: “Jangan jadi cupu! Cobalah lebih berani.”
  • Impoten: Kata ini biasanya merujuk pada ketidakmampuan seksual, tetapi dalam konteks tertentu dapat digunakan secara metaforis untuk menggambarkan seseorang yang tidak berdaya atau tidak efektif.
  • Tak Berdaya: Menggambarkan kondisi seseorang yang benar-benar kehilangan kemampuan untuk bertindak atau melawan.
  • Kerdil: Meskipun sering merujuk pada ukuran fisik, dapat juga digunakan secara metaforis untuk menggambarkan seseorang yang lemah atau tidak berpengaruh.

Selain kata-kata di atas, Anda juga dapat menggunakan frase atau ungkapan untuk menggambarkan seseorang yang lemah, seperti “kurang bertenaga”, “tidak mampu”, “tidak berdaya”, “mudah menyerah”, “tak berdaya”, “lemah semangat”, atau “kurang percaya diri”. Pemilihannya bergantung pada konteks dan nuansa yang ingin Anda sampaikan.

Memilih Sinonim yang Tepat: Pertimbangan Konteks

Sebelum memilih sinonim untuk “weakling”, pertimbangkan konteks kalimat Anda. Apakah Anda ingin menggambarkan kelemahan fisik, mental, atau emosional? Apakah Anda ingin menggunakan kata yang netral, negatif, atau bahkan merendahkan? Perhatikan juga target audiens Anda. Sinonim yang cocok untuk percakapan informal mungkin tidak cocok untuk tulisan formal.

Gambar orang tua yang tampak lemah dan ringkih.
Kelemahan Fisik