Bab sebelumnya meninggalkan kita dengan Glargon yang terluka parah, tergeletak di medan perang yang hancur. Kekuatannya, yang dulunya mengguncang alam semesta, kini meredup, menjadi sekadar bayangan dari dirinya yang dulu perkasa. Pertanyaannya sekarang, apakah ia akan mampu bangkit kembali? Apakah evolusi yang luar biasa yang telah membawanya sejauh ini akan cukup untuk menyelamatkannya?
Di Chapter 17 dari “Aku Menjadi Monster Luar Angkasa yang Berkembang,” kita akan menyaksikan perjuangan Glargon untuk bertahan hidup. Luka-lukanya bukan hanya fisik, tetapi juga mental. Rasa kehilangan dan kekecewaan menggerogoti jiwanya. Ia telah kehilangan banyak hal, termasuk teman-teman dan sekutunya. Namun, di dalam lubuk hatinya yang terdalam, masih ada percikan harapan yang membara.
Glargon terbaring di tengah reruntuhan kapal perang alien yang hancur. Sekitarnya, pemandangan yang menyayat hati; mayat-mayat para prajurit yang telah berjuang bersamanya berserakan di mana-mana. Bau darah dan logam yang hangus memenuhi udara. Ia meringkuk kesakitan, setiap napas yang ia hirup terasa seperti menusuk dadanya.

Perjuangan untuk Bertahan Hidup
Tubuhnya yang besar dan kuat kini gemetar tak berdaya. Energi kosmik yang biasanya mengalir deras di dalam dirinya kini terasa lemah dan hampir padam. Ia mencoba mengingat kembali teknik regenerasi yang telah ia pelajari, tetapi rasa sakit yang luar biasa mengaburkan pikirannya. Setiap upaya untuk menggerakkan anggota tubuhnya terasa seperti siksaan.
Namun, di tengah keputusasaan itu, sebuah tekad baru mulai tumbuh dalam dirinya. Ia tidak boleh menyerah. Ia harus bertahan hidup. Untuk apa? Untuk membalas dendam? Untuk melindungi spesiesnya? Atau mungkin, untuk menemukan arti sebenarnya dari keberadaannya di alam semesta yang luas dan penuh bahaya ini?
Kilasan Masa Lalu
Kenangan masa lalu berputar-putar dalam benaknya. Ia mengingat saat-saat indah bersama teman-temannya, sebelum perang mengerikan ini dimulai. Ia mengingat pelatihan keras yang telah ia lalui, dan semua pengorbanan yang telah ia buat untuk mencapai kekuatannya saat ini. Kenangan-kenangan itu memberinya kekuatan baru, sebuah percikan harapan yang menghidupkan kembali semangat juangnya.
Ia mengingat gurunya, seorang makhluk bijak yang telah membimbingnya dalam perjalanan evolusinya. Gurunya selalu berkata, “Kekuatan sejati bukanlah hanya kekuatan fisik, tetapi juga kekuatan mental dan spiritual.” Kata-kata itu kini kembali menggema di telinganya, memberikannya petunjuk tentang bagaimana ia harus mengatasi situasi kritis ini.

Mencari Sumber Energi
Dengan sisa-sisa kekuatannya, Glargon mencoba untuk menyerap energi kosmik dari sekitarnya. Ia menyadari bahwa ia membutuhkan energi yang besar untuk menyembuhkan luka-lukanya dan bangkit kembali. Namun, medan perang yang hancur ini telah menguras energi kosmik di sekitarnya.
Ia harus menemukan sumber energi lain. Ia mengingat sebuah legenda kuno tentang sebuah kristal energi yang tersembunyi di planet terdekat. Kristal itu konon memiliki kekuatan penyembuhan yang luar biasa. Itulah satu-satunya harapannya untuk bertahan hidup.
Meskipun tubuhnya masih terluka parah, Glargon memutuskan untuk mencoba. Ia mengumpulkan sisa-sisa tenaganya dan mulai merangkak menuju pesawat ruang angkasa yang hancur. Ia harus menemukan cara untuk mencapai planet tersebut, meskipun peluangnya sangat kecil.
Tantangan di Depan
Perjalanan menuju planet tersebut akan sangat berbahaya. Ia harus menghadapi berbagai rintangan, seperti medan yang sulit, serangan dari makhluk-makhluk buas, dan juga kemungkinan serangan dari musuh-musuhnya yang masih hidup.
Namun, Glargon tidak gentar. Ia telah melalui banyak hal yang lebih sulit dari ini. Ia percaya bahwa ia bisa mengatasi semua tantangan yang ada di depannya. Ia harus melakukannya, untuk dirinya sendiri, untuk teman-temannya, dan untuk masa depan spesiesnya.
Dengan tekad yang baru ditemukan, Glargon mulai merangkak, perlahan-lahan, menuju pesawat ruang angkasa yang hancur. Perjalanannya baru saja dimulai, dan banyak tantangan yang menunggunya. Tapi ia tahu, ia harus tetap kuat dan tidak menyerah.

Apakah Glargon akan berhasil menemukan kristal energi tersebut? Akankah ia mampu bertahan hidup dan bangkit kembali? Saksikan kelanjutan petualangannya di bab berikutnya!