Teknik cell animation adalah teknik animasi yang dibuat secara frame-by-frame, di mana setiap gambar atau bingkai dilukis secara individual pada lembaran selulosa asetat transparan yang disebut “cells”. Teknik ini, yang pernah mendominasi industri animasi selama beberapa dekade, menuntut ketelitian dan kesabaran luar biasa dari para animator. Prosesnya yang rumit dan memakan waktu membuat hasil akhirnya begitu unik dan mendetail.

Meskipun teknologi animasi komputer telah berkembang pesat dan sebagian besar menggantikan teknik cell animation, pemahaman tentang teknik ini tetap penting. Teknik cell animation membentuk dasar dari banyak film animasi klasik yang kita kenal dan cintai, dan warisannya terus menginspirasi animator modern. Dengan memahami detail-detail prosesnya, kita dapat lebih menghargai keindahan dan keunikan karya-karya animasi yang dihasilkan dengan teknik ini.

Salah satu kunci keberhasilan teknik cell animation adalah penggunaan lembaran selulosa asetat transparan. Lembaran ini memungkinkan animator untuk melukis karakter dan latar belakang secara terpisah, lalu menyusunnya bersama-sama untuk menghasilkan gambar lengkap. Ini memungkinkan efisiensi dalam proses produksi, karena animator dapat mengubah ekspresi karakter atau posisi objek tanpa perlu menggambar ulang latar belakang sepenuhnya. Dengan demikian, proses yang kompleks menjadi lebih terkelola.

Proses pembuatan animasi cell dimulai dengan pembuatan storyboard, sebuah rangkaian sketsa yang menggambarkan alur cerita dan adegan. Storyboard berfungsi sebagai panduan bagi para animator dan membantu mereka untuk memvisualisasikan urutan gerakan karakter dan objek. Setelah storyboard selesai, para animator mulai melukis setiap frame pada lembaran selulosa asetat. Setiap frame kemudian di-ink dan diberi warna, dan akhirnya difoto secara individual untuk kemudian dirangkai menjadi sebuah film.

Langkah-langkah dalam Teknik Cell Animation

Berikut adalah langkah-langkah detail dalam proses pembuatan animasi cell:

  1. Storyboard dan Animatik: Tahap perencanaan yang menentukan alur cerita dan gerakan karakter.
  2. Layout: Menentukan komposisi gambar, sudut kamera, dan penempatan karakter dan objek.
  3. Pencil Test: Menguji animasi dengan sketsa sederhana sebelum proses pewarnaan.
  4. Clean-up: Memperhalus sketsa pencil test menjadi gambar yang lebih bersih dan rapi.
  5. Inking: Memberikan garis tinta pada gambar clean-up.
  6. Painting: Mewarnai gambar dengan cat khusus pada lembaran selulosa asetat.
  7. Photography: Memotret setiap frame secara individual.
  8. Editing: Merangkai semua frame menjadi sebuah film animasi.

Setiap langkah membutuhkan keahlian dan ketelitian tinggi. Kesalahan sekecil apapun dapat mengakibatkan kerusakan pada keseluruhan animasi. Oleh karena itu, dibutuhkan tim kerja yang terampil dan terkoordinasi dengan baik untuk menghasilkan film animasi berkualitas tinggi menggunakan teknik cell animation.

Ilustrasi proses pembuatan animasi tradisional
Proses Pembuatan Animasi Cell