Pernahkah kamu merasa seperti sedang menonton cermin, tetapi cermin itu menunjukkan seseorang yang asing? Itulah inti dari perasaan ‘ini bukan aku’ yang sering muncul dalam anime. Rasanya seperti menyaksikan kehidupan seseorang yang mirip, tetapi bukan dirimu sendiri. Ada jarak, ada perasaan asing yang sulit dijelaskan. Fenomena ini seringkali muncul dalam genre anime yang mengeksplorasi identitas, perubahan diri, dan realitas alternatif.
Banyak anime yang sukses mengeksplorasi tema ini dengan cara yang mendalam dan emosional. Karakter-karakternya bergulat dengan pertanyaan eksistensial, mempertanyakan jati diri mereka, dan berusaha untuk memahami perubahan yang terjadi dalam diri mereka. Mereka mungkin kehilangan ingatan, terjebak dalam situasi yang tidak terduga, atau mengalami transformasi fisik dan mental yang drastis. Semua ini berkontribusi pada perasaan ‘ini bukan aku’ yang dialami baik oleh karakter maupun penonton.
Salah satu contoh yang paling menonjol adalah bagaimana anime seringkali menggunakan plot twist yang mengejutkan untuk menantang persepsi penonton tentang realitas dan identitas. Munculnya karakter doppelganger, realitas alternatif, atau bahkan perjalanan waktu dapat menimbulkan perasaan ‘ini bukan aku’ yang kuat, baik pada karakter maupun penonton yang ikut larut dalam cerita.
Kehilangan ingatan juga seringkali menjadi pemicu utama perasaan ini. Bayangkan terbangun di tempat asing, tanpa mengingat siapa dirimu, di mana kamu berasal, dan apa yang kamu lakukan. Situasi ini langsung menimbulkan perasaan asing dan tidak nyaman, yang bisa diterjemahkan sebagai ‘ini bukan aku’.

Selain kehilangan ingatan, perubahan kepribadian yang drastis juga dapat menimbulkan perasaan ‘ini bukan aku’. Mungkin karakter tersebut mengalami trauma yang mengubah cara pandang mereka terhadap dunia, atau mereka terpaksa mengambil peran yang berbeda dari biasanya. Perubahan ini dapat membuat mereka merasa asing dengan diri mereka sendiri, dan menimbulkan perasaan seperti sedang mengenakan topeng.
Anime seringkali menggunakan simbolisme dan metafora untuk menggambarkan perasaan ‘ini bukan aku’. Misalnya, penggunaan cermin yang merefleksikan karakter yang berbeda, atau bayangan yang bergerak sendiri, dapat menjadi representasi visual dari rasa asing dan terpisah dari diri sendiri. Detail-detail visual seperti ini memperkuat emosi dan pengalaman penonton.
Lebih lanjut, perasaan ‘ini bukan aku’ dalam anime juga dapat dikaitkan dengan tema pencarian jati diri. Karakter-karakter dalam anime seringkali memulai perjalanan untuk menemukan makna hidup, tujuan mereka, dan siapa mereka sebenarnya. Perjalanan ini seringkali penuh dengan rintangan, kesedihan, dan kebingungan. Selama perjalanan ini, karakter tersebut dapat merasakan perasaan ‘ini bukan aku’ sebagai bagian dari proses penemuan diri mereka.
Contoh Anime yang Menggambarkan Perasaan “Ini Bukan Aku”
Banyak anime yang secara efektif menggambarkan perasaan “ini bukan aku” melalui berbagai cara. Berikut beberapa contoh:
- Anime dengan plot twist yang mengejutkan: Anime seperti Steins;Gate atau Re:Zero seringkali memberikan plot twist yang membuat penonton dan karakternya mempertanyakan realitas dan ingatan mereka.
- Anime dengan tema amnesia: Elfen Lied atau Amnesia merupakan contoh anime yang menggunakan amnesia sebagai alat untuk mengeksplorasi tema kehilangan identitas dan perasaan ‘ini bukan aku’.
- Anime dengan tema transformasi: Anime seperti Tokyo Ghoul atau Parasyte -the maxim- menampilkan karakter yang mengalami transformasi fisik dan mental yang drastis, yang menyebabkan mereka mempertanyakan jati diri mereka.
Perasaan ‘ini bukan aku’ dalam anime seringkali diintegrasikan dengan tema-tema lain seperti isolasi, alienasi, dan pencarian identitas. Hal ini membuat tema tersebut semakin bermakna dan kompleks. Anime tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajak kita untuk merenungkan pertanyaan-pertanyaan mendalam tentang diri kita sendiri.

Mengalami perasaan ‘ini bukan aku’ dalam kehidupan nyata mungkin membuat kita merasa tertekan dan bingung. Namun, dalam konteks anime, perasaan ini justru dapat menjadi jalan masuk untuk memahami kompleksitas emosi manusia dan perjalanan pencarian jati diri. Melalui karakter-karakter anime yang bergumul dengan pertanyaan eksistensial, kita dapat menemukan rasa empati dan pemahaman yang lebih dalam.
Kesimpulannya, ‘this doesn’t feel like me’ dalam anime bukanlah sekadar plot device, tetapi sebuah tema yang kaya dan kompleks yang mengeksplorasi berbagai aspek kehidupan manusia. Penggambarannya yang beragam dan mendalam membuat perasaan ini menjadi elemen penting dalam banyak anime, memperkaya cerita dan menciptakan hubungan emosional yang kuat antara penonton dan karakter.
Perlu diingat bahwa perasaan “ini bukan aku” dapat menjadi indikasi masalah kesehatan mental. Jika kamu mengalami perasaan ini secara berkepanjangan dan mengganggu kehidupan sehari-hari, segeralah berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental.
Anime | Tema “Ini Bukan Aku” |
---|---|
Steins;Gate | Plot twist yang mengubah persepsi realitas |
Re:Zero | Kematian dan pengulangan waktu |
Tokyo Ghoul | Transformasi fisik dan mental |

Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana ‘this doesn’t feel like me’ digambarkan dalam anime, kita dapat lebih menghargai kedalaman dan kompleksitas cerita-cerita yang disajikan. Anime tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga sebuah media yang dapat memperluas pemahaman kita tentang diri sendiri dan dunia di sekitar kita.