Tada, sebuah nama yang mungkin terdengar unik dan menarik, seringkali dikaitkan dengan momen-momen kejutan dan kebahagiaan. Namun, di balik nama yang ceria itu, tersimpan sebuah misteri: Tada, sang tokoh fiktif dalam cerita kita, ternyata tidak pernah jatuh cinta. Mengapa demikian? Mari kita selami lebih dalam kisah Tada yang penuh teka-teki ini.
Kisah Tada bukanlah kisah cinta biasa. Ia bukan seorang yang dingin atau antisosial, melainkan seseorang yang begitu fokus pada tujuan dan impiannya. Ia memiliki ambisi yang besar, tekad yang kuat, dan kecerdasan yang luar biasa. Semua energinya tercurah untuk mencapai kesuksesan dalam bidang yang ia tekuni. Cinta, bagi Tada, adalah sebuah distraksi, sebuah halangan yang dapat menghambat pencapaian mimpinya.
Namun, bukan berarti Tada tidak pernah merasakan ketertarikan pada lawan jenis. Ia sering kali bertemu dengan individu-individu yang menarik, baik secara fisik maupun kepribadian. Namun, setiap kali ketertarikan itu muncul, Tada selalu berhasil mengendalikannya dengan kesadaran penuh. Ia menyadari bahwa hubungan asmara membutuhkan komitmen, waktu, dan energi yang besar – hal-hal yang saat ini belum bisa ia berikan.
